Menjenguk Orang yang Sakit
Foto oleh Charles Keddie
|
Islam mengajar agar seorang
muslim menjenguk orang yang sakit dan menanyakan kondisinya, sebagai pelipur
hati dan pemenuhan hak. Ibnu Abbas berkata, “Menjenguk orang sakit di awal
waktu adalah disunahkan dan setelah itu bersifat sukarela.”
Diriwayatkan
dari Abu Musa bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
أَطْعِمُوا الْجَائِعَ وَعُودُوا
الْمَرِيضَ وَفُكُّوا الْعَانِيَ
“Berilah makan orang
yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit dan bebaskanlah tawanan.” (HR.
Bukhari).
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ
سِتٌّ. قِيلَ: مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللّٰهِ؟ قَالَ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ
عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَنْصَحْ لَهُ وَإِذَا
عَطَسَ فَحَمِدَ اللّٰهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعِدْهُ وَإِذَا مَاتَ
فَاتْبَعْهُ
“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam.” Sahabat
bertanya, Apakah itu, ya Rasulullah?” Nabi bersabda, “Jika bertemu dengannya,
ucapkan salam. Jika diundang, penuhilah undangannya. Jika dia meminta nasihat,
nasihatilah. Jika dia mengucapkan Alhamdulillah sewaktu bersin, ucapkanlah
Yarhamukallah (semoga Allah memberimu rahmat). Jika dia sakit, jenguklah. Dan
jika dia meninggal dunia, antarkanlah jenazahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
DAFTAR PUSTAKA
Asep Sobari, dkk. 2008. Fiqih
Sunah Sayyid Sabiq Jilid 2. Jakarta. Al-I’tishom.
COMMENTS