Wanita Memakai Pakaian Ketat, Pendek atau Transparan
Foto oleh Michael Pereckas
|
Salah satu cara musuh orang-orang
Islam dapat menyerang di zaman sekarang yaitu dengan mode budaya yang mereka
rancang dan promosikan yang populer di mata kaum muslim. Mode-mode ini tidak menutup
aurat secara keseluruhan, karena sangat ketat, pendek atau transparan. Banyak
pakaian dari mereka yang tidak layak untuk dipakai meskipun di depan mahram
atau pun wanita lain.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menceritakan bahwa jenis-jenis
pakaian ini akan muncul di antara wanita-wanita pada akhir zaman, sebagaimana
telah diriwayatkan dalam hadis oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
“Ada dua golongan
penduduk neraka yang aku tidak akan melihatnya: orang yang mempunyai cambuk
seperti ekor lembu, dengan gaya berjalan yang menggoda, dengan rambut mereka
nampak seperti punggung unta, condong ke samping. Mereka tidak akan masuk surga
atau bahkan tidak akan mencium wanginya surga, meskipun wanginya surga akan
didapatkan sejauh perjalanan sana dan sini.”[1]
Termasuk
juga dalam jenis pakaian ini yakni kain yang dipakai oleh beberapa wanita yang
terbelah panjang dari samping, atau yang terpotong-potong di bagian-bagian
tertentu. Pada saat si pemakai duduk, auratnya (misalnya, semuanya kecuali muka
dan tangan) terlihat, terlepas dari kenyataan itu, wanita yang memakai pakaian
sejenis ini menyerupai perilaku orang-orang kafir serta mengikuti mode dan tren
pakaian mereka yang terbuka.
Masalah
serius lain yang berkaitan dengan pakaian adalah gambar-gambar buruk yang ada
pada kain, seperti gambar penyanyi dan grup penyanyi rock, botol anggur, gambar-gambar animasi yang dilarang dalam
Islam, salib, logo-logo club dan
masyarakat amoral, atau kata-kata kotor yang ditulis (dalam bahasa asing atau
pun bahasa yang dimengerti).
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Shalih Al-Munajjid. 2004. Larangan Allah yang Sering Dilanggar. Terjemahan Wali Atmamudin. Jakarta.
Cakrawala Publishing.
COMMENTS