Klik gambar di atas untuk mendownload dokumen dalam bentuk Microsoft Word BAB II Pembahasan A. Definisi Isim Tafdhil Isim ...
Klik gambar di atas untuk mendownload dokumen dalam bentuk Microsoft Word
BAB II
Pembahasan
A. Definisi Isim Tafdhil
Isim tafdhil yaitu isim yang dibentuk untuk menyatakan perbandingan (keadaan lebih) antara satu benda/keadaaan dan keadaan yang lain, baik dalam hal kebaikan maupun keburukan. Jika dikatakan: “Benda ini lebih... daripada ...” Hal tersebut sebagai isim tafdhil.
Isim Tafdhil adalah isim yang diambil dari fi’il yang menunjukkan bahwa ada dua hal yang bersekutu dalam satu sifat akan tetapi yang satu melebihi yang lain dalam sifat tersebut.
Atau definisi yang lain mengatakan bahwa isim tafdhil adalah isim musytaq yang memiliki makna “lebih” dengan pola wazanافعلuntuk mudzakar dan فعلىuntuk muannats[1]. Mufadhal terletak sebelum isim tafdhil sedangkan sesudah isim tafdhil itu dinamakan mufadhal ‘alaih. Dari pengertian ini, dapat kita ketahui bahwa wazan isim tafdhil hanya satu yaitu افعل(untuk mudzakar), danفعلى( untuk muannats).
Catatan: hamzah pada wazan افعلada yang dibuang dalam tiga kata, yaitu[2]: خَيْرٌ,شَرٌّ,حَبٌّ. lafal tersebut merupakan isim tafdhil yang berasal اَخْيَرُ,اَشَرُّ,اَحَبُّ. Menghilangkan hamzah banyak berlaku untuk lafal خير dan شرّ. sedangkan untuk lafal حبّ terhitung sedikit. Sebaliknya menetapkan hamzah pada lafal اَخْيَرُdan اَشَرُّterhitung sedikit.
Pola kata yang digunakan adalah menggunakan wazan اَفْعَلُ
Contoh:
Lebih putih = اَبْيَضٌ
Lebih mulia = اَكْرَمُ
Lebih utama = اَفْضَلُ
Lebih besar =اَكْبَرُ
Lebih dekat = اَكْرَبُ
Lebih baik = اَحْسَنُ
Makna isim tafdhil adalah sebagai berikut:
1. Bermakna: “Lebih ... daripada ... “
2. Bermakna juga: “Se ... “
3. Makna pertama: “Lebih ... daripada ... “
4. Harus menggunakan kata af’alu اَفْعَلُ
Contoh:
اَلْمُؤْمِنُ قَوِيٌّ اَحَبُّ اِلَى اللّٰهِ
Mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah.
اَحْمَدُ اَكْرَمُ مِنْ اَخِيْهِ
Ahmad lebih mulia daripada sahabatnya.
اَلْاِنْسَانُ اَكْرَمُ مِنَ الْحَيَوَانِ بِعَقْلِهِ
Manusia lebih mulia daripada hewan dengan akalnya.
صَلاَةُالْجَمَاعَةِ اَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِالْفَدِّ
Salat berjamaah lebih utama daripada salat sendirian.
طَالِبٌ مُجْتَهِدٌ اَحْسَنُ طَالِبٍ كَسْلاَنَ
Siswa yang bersungguh-sungguh lebih baik daripada siswa yang malas.
B. SyaratIsim Tafdhil
Syarat isim tafdhil adalah sebagai berikut:
1. Kata yang dibentuk harus dapat dipola.
2. Makna kata dapat diperbandingkan.
3. Kata harus sempurna (taam).
4. Sebagai kata aktif, bukan pasif.
5. Wazannya adalah af`alu.
Ada beberapa persyaratan dalam pembentukan isim tafdhil, yaitu[3]:
1. Berasal dari fi’il tsulatsi mujarad.
2. Dari fi’il mutsbat bukan dari fi’il manfi.
3. Dari fi’il mutasharif (نعم, بئسdan ليس tidak dapat dijadikan isim tafdhil).
4. Dari fi’il mabni ma’lum.
5. Dari fi’il tamm (كانdan fi’il naqiesh lainnya tidak dapat dijadikan isim tafdhil).
6. Menerima untuk dilebihkan (lafal ماتtidak dapat dijadikan isim tafdhil).
7. Isim tafdhil tidak boleh dibuat dari lafal yang menunjukan warna, cacat, dan hiasan (seperti كحل, عور, سود).
Beberapa Hal Mengenai Isim Tafdhil
Ada empat hal yang berkaitan dengan isim tafdhil, yaitu[4]:
1. Isim tafdhil sepi dari AL(الْ) dan tidak diidhafahkan
Ketika isim tafdhil sepi dari AL dan tidak di-idhafahkan, maka dalam keadaan apapun ia harus menetapi bentuk mufrad mudzakar. Dan bertemu dengan huruf MIN yang men-jer-kan mufadhal ‘alaih.
Contoh:
الطَائِرَةُ اَسْرَعُ مِنَ الْقِطَارِ
Pesawat itu lebih cepat daripada kereta
زَيْدٌ اَفْضَلُ مِنْ عَمْرٍو
Zaid lebih utama daripada Amr
فَاطِمَةُ اجْمَلُ مِنْ أُخْتِهَا
Fatimah lebih cantik daripada saudaranya
Dari ketiga contoh di atas pada lafal isim tafdhil اسرع, افضل, اجملselalu mufrad dan berjenis mudzakar, tidak muannats, karena mereka sepi dari huruf AL dan tidak pula di-idhafahkan.
Untuk lebih mudahnya, pada kaidah ini dapat dibuat rumus sebagai berikut:
المفضل + اسم التفضيل + من + المفضل عليه
المفضل عليه | من | اسم التفضيل | المفضل |
القطار | اسرع | الطائرة | |
عمرو | افضل | زيد | |
أختها | اجمل | فاطمة |
2. Isim tafdhil yang disertai dengan huruf AL
Dalam hal ini ketika isim tafdhil kemasukan huruf AL, maka harus muthobiq (cocok/sesuai) dengan mufadhal baik dalam hal mufrad, tasniyah, jamak, mudzakar maupun muannats, dan tidak disebutkan mufadhal ‘alaihnya.
Contoh:
Arti | Keterangan | المفضل + اسم اتفضيل |
Khalid yang paling utama | Mufrad Mudzakar | خليدٌ الأضَلُ |
Shokhifah yang paling utama | Mufrad Muannats | صَحِيْفَةُ الْفُضْلَى |
Mereka berdua paling utama | Mutsanna Mudzakar | هُمَاالأفْضَلاَنِ |
Mereka(lk) yang paling utama | Jamak Mudzakar | هُمُ الأَفْضَلُوْنَ |
Mereka(pr) yang paling utama | Jamak Muannats | هُنَّ الفُضْلَيَاتُ |
Pada contoh diatas kata-kata الافضل,الافضلان,الافضلون,الفضلىdan الفضلياتmengikuti mufadhal baik dalam hal mufrad, mudzakar, muannats, maupun jamak. Lafal خليل berbentuk mufrad maka isim tafdhil-nya juga harus berbentuk mufrad yaitu الافضل. Demikian halnya lafal صحيفة dst.
3. Isim tafdhil di-idhafahkan kepada isim nakirah
Ketika ia di-idhafahkan kepada isim nakirah, maka isim tafdhil tersebut harus selalu mufrad mudzakar. Hanya saja huruf MIN tidak disebutkan .
Contoh:
Arti | المفضل + اسم التفضيل+اسم نكرة و مجرور |
Khalil lelaki terpandai | خَلِيلٌ اَعْلَمُ رَجُلٍ |
Fatimah semulia-mulia wanita | فاطمة اَكْرَمُ امْرَأةٍ |
Dua orang ini sebaik-baiknya dua orang laki-laki | هذان اَحْسَنُ رَجُلَيْنِ |
Dua orang ini wanita terpandai | هاتان اَعْلَمُ امْرَأتَيْنِ |
Para pejuang itu semegah-megahnya para lelaki | الْمُجَاهِدُوْنَ اَفْخَمُ رِجَالٍ |
Para guru wanita itu adalah wanita yang paling baik | الْمُتعَلِّمَاتُ خَيْرُ نِسَاءٍ |
4. Isim tafdhil di-idhafahkan kepada isim ma’rifat
Dalam Al-fiyah diterangkan bahwa ketika isim tafdhil di-idhafahkan kepada isim ma’rifat, maka ada dua segi bacaan, yaitu:
a. Pemakaiannya dianggap seperti lafal yang mujarad , yaitu tidak disesuaikan(muthobiq) dengan mufadhalnya dan tidak menyebutkan huruf MIN. Sehingga dapat dikatakan sebagai berikut:
الزيدان افضل القوم
الزيدون افضل القوم
فاطمة افضل النساء
الفطمتان افضل النساء
b. Pemakaiannya dianggap seperti isim tafdhil yang dibarengi dengan AL, yaitu sesuai(muthobiq) dengan mufadhalnya. Sehingga dapat dikatakan sebagai berikut:
الزيدان افضلا القوم
الرجلون اعلموا القوم
الزيدون افاضل القوم
نيل فضلى النساء
الهندان فضليا النساء
الفطمات فضليات النساء
[1] Taufiqul Hakim, Qāidati Program Pemula Membaca Kitab Kuning, Al-Falah, Jepara, 2004, hlm.17.
A. Shohib Khaironi, Audlohul Manāhij A Complete Guide to Arabic Grammar, WCM Press, Jatibening, 2008, hlm. 33.
[3]Galayini. Ibid.,Fuad Ni’mah,Mulakhos Qawa’idil Lughatil ‘Arabiyyah, Darul Al-Tsaqāfah Al-Islāmiyyah, Beirut, hlm. 49. A.Shohib Khaironi.Op.cit.
[4]Galayini. Ibid., hlm. 127-128. Fuad Ni’mah. Ibid., hlm. 50. A.Shohib Khaironi. Ibid., hlm.34.
COMMENTS