Secara umum penyakit yang menyerang manusia ada dua, yaitu penyakit jasmani dan penyakit rohani. Penyakit jasmani seperti demam,...
Secara umum penyakit yang menyerang manusia ada dua, yaitu penyakit jasmani dan penyakit rohani. Penyakit jasmani seperti demam, batuk, flu dan lainnya yang membuat stamina badan menurun. Penyakit jasmani cukup mudah disembuhkan, di antaranya dengan konsultasi atau berobat ke dokter.
Sedangkan penyakit rohani adalah penyakit yang datang dari hati penderita penyakit tersebut. Untuk menyembuhkan penyakit rohani, seorang penderita harus berusaha untuk membersihkan hatinya sendiri dari berbagai penyakit dengan jalan memahami dan mengamalkan petunjuk-petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Semua orang dapat terjangkit penyakit ini.
1. Kufur Nikmat
Begitu banyak nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya sehingga tidak ada yang dapat menghitungnya. Tidak ada suatu makhluk di muka bumi ini melainkan Allah Yang Maha Pemurah yang memberikan rezekinya. Meskipun demikian, sangat jarang ada manusia yang mau mensyukuri nikmat Allah tersebut. Padahal jika ada seseorang mendapatkan pemberian atau pertolongan dari orang lain, dia akan berterima kasih dan berbuat baik kepada orang yang telah memberi atau menolongnya tadi.
لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ
“...Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)
Mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wata’ala tidak cukup dengan alhamdulillah atau terima kasih saja, melainkan juga harus berbuat dengan mematuhi segala peintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya yakni sami’na wa-atha’na (kami dengar dan kami taat), bukan sami’na wa-‘ashaina(kami dengar dan kami mendurhakai).
2. Takabur (Sombong)
Seseorang yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan orang lain, baik dalam hal kekayaan, kedudukan, kecantikan dan lainnya. Jika tidak memiliki dasar agama yang baik maka kebanyakan dari mereka akan merasa sombong, membanggakan diri dan meremehkan orang lain.
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. Luqman: 18)
3. Rakus
Rakus yakni ingin memperoleh lebih banyak daripada yang diperlukan (Kemdikbud, KBBI V 0.1.5 Beta, 2016). Orang yang di dalam hatinya terdapat sifat rakus maka akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu lebih banyak dan lebih baik daripada yang didapatkan oleh orang lain. Ia akan merasa puas dengan apa yang ada di genggamannya dan selalu mengincar apa yang ada di genggaman orang lain. Nabi Isa berkata ‘alaihissalam: “Orang yang rakus itu seperti orang yang sedang meminum minuman keras, semakin ia meminum semakin berkurang rasanya, dan baru berhenti minumnya apabila sudah tidak sadarkan diri lagi. Atau seperti orang yang minum air laut, semakin diminum semakin terasa haus. Meskipun demikian, ia akan terus meminumnya sampai akhirnya lehernya tercekik oleh air laut tersebut”.
4. Bersaing
Bersaing ada manfaatnya, yakni apabila dilakukan dalam hal kebaikan dan dengan cara yang sehat.
فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ
“...Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan...” (QS. Al-Baqarah: 148)
Tetapi pada umumnya banyak manusia bersaing untuk mendapatkan harta, kedudukan, kekuasaan dan yang bersifat keduniaan dengan cara yang tidak dibenarkan oleh agama Allah Subhanahu wata’ala. Bahkan terkadang di antara mereka ada juga yang sampai memfitnah dan membunuh saingannya.
5. Saling membenci
Adakalanya hal yang kecil dan sepele dapat menyebabkan seseorang membenci orang lain, teman, bahkan keluarganya sendiri. Biasanya penyakit ini timbul karena apa yang dibuat orang lain tidak sama dengan apa yang diinginkannya.
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ
“...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu...” (QS. Al-Baqarah: 216)
6. Saling mendengki
Sifat ini biasanya terjadi karena melihat orang lain yang mendapatkan kenikmatan, sedangkan dirinya tidak.
Diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata bahwa ada tiga perkara di mana tiap-tiap umat tidak bisa terhapus dari padanya, yaitu hasud, buruk sangka dan berselisih. Maka akan kuberitahu jalan keluarnya: 1) apabila engkau berburuk sangka janganlah engkau perkuat hal tersebut, 2) apabila engkau dengki janganlah berlaku kejam, 3) Apabila engkau berselisih paham janganlah engkau menyakitinya.
DAFTAR PUSTAKA
Pengurus DP. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Binjai. 2016. Fikih Kemasyarakatan: Ketentuan, Pemahaman, Gagasan dan Solusi. Medan. Perdana Publishing.
COMMENTS