Asbabun Nuzul Surah Al-Falaq dan An-Nas
113. Al-Falaq (Waktu
Subuh)
قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ ١
1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada
Tuhan Yang Menguasai subuh.
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ٢
2. Dari kejahatan makhluk-Nya.
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ٣
3. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap
gulita,
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِي ٱلۡعُقَدِ ٤
4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang
sihir yang menghembus pada buhul-buhul.
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ٥
5. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila
dia dengki."
114. An-Nas (Manusia)
قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ ١
1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada
Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
مَلِكِ ٱلنَّاسِ ٢
2. Raja manusia.
إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ ٣
3. Sembahan manusia.
مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ ٤
4. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa
bersembunyi.
ٱلَّذِي يُوَسۡوِسُ فِي صُدُورِ ٱلنَّاسِ
٥
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada
manusia.
مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ ٦
6. Dari (golongan) jin dan manusia.”
Asbabun-Nuzul
Pada suatu
waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam menderita sakit yang sangat parah. Maka Allah Subhanahu wata’ala mengutus dua orang malaikat untuk menjenguk
beliau. Salah seorang malaikat duduk di sebelah kepala dan yang satunya duduk
di bagian kaki.
Dua
malaikat itu terlibat dalam dialog.
“Apa yang kamu lihat
terhadap diri Rasulullah?” Tanya malaikat yang berada di bagian kaki.
“Beliau kena sihir.”
Jawab yang di bagian kepala.
“Apa sihir itu?”
“Sihir adalah
guna-guna.”
“Siapa gerangan yang
menyihirnya?”
“Labid bin Al-A’sham,
seorang Yahudi. Sihirnya berupa ijuk gulungan yang diletakkan di sumur sebelah
sana, pada keluarga si anu, di bawah batu besar. Maka timbalah air sumur dan
angkatlah batu besar itu, kemudian ambil dan bakarlah ijuk tersebut.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperhatikan
dialog tamunya. Pada keesokan harinya beliau memerintahkan Amar bin Yasir dan
teman-teman untuk mendatangi sumur yang dikatakan malaikat. Ketika sampai di
sumur, terlihat airnya sangat merah bagai darah. Maka air pun ditimba dan batu
besar diangkat. Gulungan ijuk dikeluarkan kemudian dibakar. Ketika diamati,
dalam gulungan ijuk terdapat sebelas buhul pada seutas tali. Maka terbuktilah
apa yang dikatakan malaikat yang berpura-pura menjadi tamu dan menjenguk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Malaikat telah menjelma sebagai manusia, dua insan yang bersaudara.
Kedua surah
An-Nas dan Al-Falaq diturunkan sehubungan dengan sakitnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
diperintahkan Allah Subhanahu wata’ala
agar membaca dua surah tersebut. Setiap satu ayat dibaca, maka lepaslah buhul
tali pada gulungan ijuk yang digunakan untuk menyihir beliau. Maka begitu
beliau selesai membaca, badan pun sehat kembali seperti sedia kala.[1]
DAFTAR PUSTAKA
A. Mudjab Mahali. 2002.
Asbabun Nuzul: Studi Pendalaman Al Qur’an. Jakarta. PT RajaGrafindo
Persada.
[1] HR. Abu Nu’aim dari Abi
Jakfat Ar-Razai Ar-Rabi’ bin Anas dari Anas bin Malik dalam kitab ‘Ad-Dalail.
COMMENTS